Naskah BerBangTum,
Narator membaca narasi dengan penyanyi menyanyikan lagu (bangun pemuda-pemudi) dengan tempo pelan sebagaimana backsound musikalisasi puisi
Narasi : Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh
Kepadamu para pemuda
Pesan Bapak kepadamu...
" Jangan kau warisi abu, tetapi warisilah api Sumpah Pemuda !"
sbab dunia menunggumu
sbab semesta menantimu
Ucap syukur kepada Sang Esa
hingga saat kaki berdiri tegap
telinga mendengar, mata menatap
sumpah pemuda berkoar leluasa
meski hampir seabad tlah berlalu
dikumandangkan para pendahulu
Kepadamu para pemuda,
Ini tentang sebuah Sumpah
bukan sekedar tentang sampah
dari beberapa pemuda
bukan dari seorang penoda
tentang sebuah janji persatuan
bukan bahasan tentang perseteruan
yang berikrar tentang gagasan nasionalisme
yang mengakui kesatuan tanah air,
yang meng-aku-kan kesatuan bangsa,
yang menjunjung tinggi bahasa
Indonesia
Wahai jiwa pemuda (adegan teatrikal baju adat)
tanpa kupandang jenis dan usia
tak peduli ras, suku, atau agama
sbab kita adalah tentang pemuda
Sumpah pemuda adalah tonggak awal (adegan teatrikal antar agama)
bukan sekedar upacara dan ceremonial
Bersatulah,
Bangkitlah,
Tumbuhlah, (adegan modern dance)
tak perlu bersakit menengok derita sejarah
cukup maknai laku keIndonesiaan
ingat dan tanamkan nasionalismemu dengan gagah
dan ikrarkan....
(pengikrar sumpah pemuda berikrar)
"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia."
"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yanng satu, bangsa Indonesia."
"Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia."
(suluk tentang sumpah pemuda dalam bahasa indonesia menutup ikrar dan membuka iringan tarian)
adegan tari kontemporer tentang sumpah pemuda
(menjelang penutup tarian semua pemain (agama,suku,budaya) bergandengantangan dan antiklimak di iringi i bait lagu bagimu negeri dinyanyikan bersama)
contoh tarian
Komentar
Posting Komentar