setapak kecil antara ketergantungan dan keakuan
Budaya kita mengagungkan kemandirian. Kita diajarkan untuk menjadi kuat, tidak pernah menunjukkan kelemahan, dan terutama tidak pernah bergantung pada orang lain. Secara teori pendekatan ini sangat berhasil. Jangan pernah terbuka kepada siapa pun, jangan pernah bergantung pada siapa pun, dan jangan pernah terluka. Namun, keyakinan ini telah menghasilkan salah satu budaya paling terisolasi dan terputus yang pernah ada di planet ini. Kita merasa lemah saat mengekspresikan emosi dan merasa konyol karena menginginkan dan membutuhkan orang lain dalam hidup kita. Kenyataannya, kita adalah spesies yang terprogram untuk terhubung dan memiliki. Melatih diri untuk menjadi sangat mandiri adalah tindakan yang sangat merugikan karena saat kita berada dalam situasi yang membutuhkan ketergantungan dan ketergantungan—seperti hubungan romantis—kita tidak tahu bagaimana cara mengarungi perairan asing ini. Kita sering kali beralih dari satu ekstrem ke ekstrem lainnya, bertindak sebagai orang ...