Cinta dan realita
Cinta tak harus memiliki...
Mungkin begitu mendengar kata itu..
Kemunafikan dan keindahan puisi saja yang ada dalam benak pembaca...
Namun perlu disadari dari empiris individualitas yang merelakan cinta karena adat, agama, dan aturan-aturan hidup lainnya yang selalu menghantui dalam setiap gerak kata hati.
Keakuan tanpa kekitaan adalah ego bagi mereka yang menghianati aturan-aturan dalam hidup..namun menaati dan mengimani aturan adalah penghianatan terhadap cinta yang merupakan tujuan hidup itu sendiri.
Sangat kontras jika dalam pendidikan, agama, adat, dan budaya bahwa cinta adalah utama dalam segala hal...yang meliputi cinta terhadap tuhan, cinta terhadap daerah/wilayah, cinta terhadap sesama manusia, dan cinta terhadap lingkungan.
Begitulah paradox cinta dan realita yang begitu indah di goresan pena pujangga namun begitu pilu di lukisan kehidupan nyata.
Ketahui dan sadari secara mendalam tentang apa itu cinta, apa itu rindu, dan apa itu nafsu, begitu pula apa itu hasrat.
Mungkin begitu mendengar kata itu..
Kemunafikan dan keindahan puisi saja yang ada dalam benak pembaca...
Namun perlu disadari dari empiris individualitas yang merelakan cinta karena adat, agama, dan aturan-aturan hidup lainnya yang selalu menghantui dalam setiap gerak kata hati.
Keakuan tanpa kekitaan adalah ego bagi mereka yang menghianati aturan-aturan dalam hidup..namun menaati dan mengimani aturan adalah penghianatan terhadap cinta yang merupakan tujuan hidup itu sendiri.
Sangat kontras jika dalam pendidikan, agama, adat, dan budaya bahwa cinta adalah utama dalam segala hal...yang meliputi cinta terhadap tuhan, cinta terhadap daerah/wilayah, cinta terhadap sesama manusia, dan cinta terhadap lingkungan.
Begitulah paradox cinta dan realita yang begitu indah di goresan pena pujangga namun begitu pilu di lukisan kehidupan nyata.
Ketahui dan sadari secara mendalam tentang apa itu cinta, apa itu rindu, dan apa itu nafsu, begitu pula apa itu hasrat.
Cinta bukan sekedar keindahan tubuh,
Cinta bukan sekedar rasa ingin memiliki,
Cinta bukan sekedar ungkapan kata hati,
Dan cinta bukan sekedar kecemburuan.
Tengok lebih dalam dari empiris cintamu kepada sang pencipta..maka engkau akan menemukan cinta yang sesungguhnya, dan menemukan bahwa cinta itu indah hingga tak mampu mengungkapkan keindahannya, dan mengakui bahwa cinta memang tak harus memiliki, sebab cinta memiliki ketulusan dan keiklasan serta kebijaksanaan... Jika cinta masih ada kepiluan maka itu belumlah cinta namun masih pada hasrat, jika cinta masihlah ingin memiliki dan berpatok pada keindahan tubuh itupun bukan cinta, namun kerinduan dan nafsu pencemburu. Nikmatilah cinta yang sebenarnya cinta bahwa cinta adalah ketulusan hati yang iklas dan tak perlu wujud untuk memuja...sebab memuja wujud adalah pemberhalaan cinta...dan bukan pula cinta yang sebenarnya...ketahuilah bahwa cinta ada pada setiap individu dimana terletak diantara akal dan rasa yang tertutup oleh raga..cari dan dalami tentang apa itu cinta pada diri pribadi.
Komentar
Posting Komentar