Kebodohan tak perlu bodoh
Om Awighnam astu namo sidham
Om Shidirastu tad astu swaha
Amitaabhaa..sadhu sadhu sadhu sancay sancay
namo Budha
Puji Tuhan...Tuhan memberkati
Assalamualaikum warohmatullohi wabarakatuh
Ada orang ingin berbicara damai ........ tetapi masih mengupas agama orang lain
lain mulut ...lain pula otaknya. Tujuannnya hanya menunjukkan kesalahan dan kebodohannya sendiri.
Tuhan itu satu,apapun agama,bahasa dan kepercayaannya .. Allah,God,Yahweh,Gusti akaryo jagad,Hyang widi wasesa dll adalah tunggal dan maha benar,maha kasih,maha baik,maha bijak dan maha mengetahui setiap kebohongan yang di buat oleh manusia
, setiap manusia adalah suci..hanya kadar kuat dan lemah manusia saja yang berbeda-beda, pada masa sekarang yang ada hanyalah ketua organisasi yang mengurusi hanya sebatas fisik sebagai formalitas untuk didaftarkan di lembaga negara yang ada..
Dahulu Ajaran hanya disampaikan oleh leluhur sebagai pegangan hidup akan perilaku dan budi pekerti , bukan ayat-ayat yang merupakan perintah Tuhan melainkan upaya manusia untuk membebaskan dari penderitaan melalui kualitas hidup dan perilaku budi pekerti yang dihasilkan melalui proses manages para leluhur , sehingga tidak ada hukuman dari Tuhan, apabila melanggarnya yang ada hanyalah penderitaan sendiri akibat perbuatan yang melanggar .
Tuhan tidak mungkin mempunyai perintah yang dapat di langgar atau tidak di ikuti oleh manusia karena Tuhan Maha Kuasa bisa saja itu perintah agama bukan perintah Tuhan,manusia tidak punya kekuatan untuk melawannya kalau itu sebuah perintah Tuhan.Tuhan itu satu sedangkan agama bisa beraneka ragam
Manusia tidak punya dasar rasa takut kepada Tuhan, yang ada adalah rasa cinta dan pasrah kepada Tuhan yang Agung karena merasa dirinya bagian dari Tuhan, Tuhan tidak mempunyai sifat kejam, tidak egois dan bukan seperti sifat manusia sehingga selalu minta disembah. Karena Tuhan disembah maupun tidak oleh manusia tidak pengaruh apa-apa terhadap Tuhan, dan Tuhan tidak punya kepentingan untuk hal itu. Tuhan tidak mempunyai perintah maupun larangan yang nyata karena kita sangat jauh keberadaannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia bertanggungjawab atas semua perbuatan yang dilakukannya sendiri.Manusia juga tidak mempercayai neraka atau hukuman dari Tuhan dengan cara disiksa, dsb.Tuhan maha pengasih dan penyayang sehingga sulit kami percaya bahwa tuhan akan kejam sampai membakar kita dsb. Karena hal itu hanya akan menimbulkan ketakutan saja, ketakutan yang berlebih pada neraka justru akan menimbulkan keberanian yang luar biasa untuk membela keyakinannya sehingga muncul keinginan kuat untuk berjuang menegakkan keyakinannya yang pada hakikatnya bisa menjadi pemaksaan yang halus atau semangat berperang, membenci bahkan membunuh atas nama Tuhan. Kebencian pada kepercayaan lain sungguh tidak ada dasarnya…. karena apapun agama dan kepercayaan yang dianut manusia di bumi ini, Tuhannya tetap satu ,yang menciptakan alam semesta ini, dan inilah kesamaan dari semuanya. Perbuatan jahat cukup dihukum dengan hukum alam sebab akibat karena siapa saja yang berbuat baik cepat atau lambat akan mendapatkan kebahagiaan dan siapa saja yang berbuat jahat cepat atau lambat akan menderita.
Manusia sebagai makhluk hidup yang berubah paling depan memiliki kemampuan untuk tumbuh lebih cepat menjadi jiwa yang tinggi, menjadi jiwa yang semakin dekat dengan jiwa Tuhan yang lebih besar.
Kemampuan mencipta bahasa mendorong untuk berimajinasi.Pada tahap awal muncul kata-kata sebenarnya sesuai keadaan, kemudian berkembang mampu membuat kata-kata yang merupakan gambaran yang tidak sesuai keadaan, lalu muncullah kreasi yang bersifat karangan belaka.
Ada juga imajinasi itu yang di sebarluaskan kemudian menjadi mitos-mitos, hikayat, babad, alkisah, dongeng, dll.
Pada tahap berikutnya, manusia-manusia yang bertahan dengan konsep “keadaan sebenarnya” selalu melakukan penelitian-penelitian kemudian tercipta penemuan sebagai produk ilmu pengetahuan.
Pada sebagian orang imajinasi masih tampak nyata ,sehingga selalu berusaha melakukan pembenaran atas nama ilmu pengetahuan terhadap imajinasi dan kepercayaan yang dianutnya, padahal keduanya mempunyai jalan yang berbeda
Om Shidirastu tad astu swaha
Amitaabhaa..sadhu sadhu sadhu sancay sancay
namo Budha
Puji Tuhan...Tuhan memberkati
Assalamualaikum warohmatullohi wabarakatuh
Ada orang ingin berbicara damai ........ tetapi masih mengupas agama orang lain
lain mulut ...lain pula otaknya. Tujuannnya hanya menunjukkan kesalahan dan kebodohannya sendiri.
Tuhan itu satu,apapun agama,bahasa dan kepercayaannya .. Allah,God,Yahweh,Gusti akaryo jagad,Hyang widi wasesa dll adalah tunggal dan maha benar,maha kasih,maha baik,maha bijak dan maha mengetahui setiap kebohongan yang di buat oleh manusia
, setiap manusia adalah suci..hanya kadar kuat dan lemah manusia saja yang berbeda-beda, pada masa sekarang yang ada hanyalah ketua organisasi yang mengurusi hanya sebatas fisik sebagai formalitas untuk didaftarkan di lembaga negara yang ada..
Dahulu Ajaran hanya disampaikan oleh leluhur sebagai pegangan hidup akan perilaku dan budi pekerti , bukan ayat-ayat yang merupakan perintah Tuhan melainkan upaya manusia untuk membebaskan dari penderitaan melalui kualitas hidup dan perilaku budi pekerti yang dihasilkan melalui proses manages para leluhur , sehingga tidak ada hukuman dari Tuhan, apabila melanggarnya yang ada hanyalah penderitaan sendiri akibat perbuatan yang melanggar .
Tuhan tidak mungkin mempunyai perintah yang dapat di langgar atau tidak di ikuti oleh manusia karena Tuhan Maha Kuasa bisa saja itu perintah agama bukan perintah Tuhan,manusia tidak punya kekuatan untuk melawannya kalau itu sebuah perintah Tuhan.Tuhan itu satu sedangkan agama bisa beraneka ragam
Manusia tidak punya dasar rasa takut kepada Tuhan, yang ada adalah rasa cinta dan pasrah kepada Tuhan yang Agung karena merasa dirinya bagian dari Tuhan, Tuhan tidak mempunyai sifat kejam, tidak egois dan bukan seperti sifat manusia sehingga selalu minta disembah. Karena Tuhan disembah maupun tidak oleh manusia tidak pengaruh apa-apa terhadap Tuhan, dan Tuhan tidak punya kepentingan untuk hal itu. Tuhan tidak mempunyai perintah maupun larangan yang nyata karena kita sangat jauh keberadaannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia bertanggungjawab atas semua perbuatan yang dilakukannya sendiri.Manusia juga tidak mempercayai neraka atau hukuman dari Tuhan dengan cara disiksa, dsb.Tuhan maha pengasih dan penyayang sehingga sulit kami percaya bahwa tuhan akan kejam sampai membakar kita dsb. Karena hal itu hanya akan menimbulkan ketakutan saja, ketakutan yang berlebih pada neraka justru akan menimbulkan keberanian yang luar biasa untuk membela keyakinannya sehingga muncul keinginan kuat untuk berjuang menegakkan keyakinannya yang pada hakikatnya bisa menjadi pemaksaan yang halus atau semangat berperang, membenci bahkan membunuh atas nama Tuhan. Kebencian pada kepercayaan lain sungguh tidak ada dasarnya…. karena apapun agama dan kepercayaan yang dianut manusia di bumi ini, Tuhannya tetap satu ,yang menciptakan alam semesta ini, dan inilah kesamaan dari semuanya. Perbuatan jahat cukup dihukum dengan hukum alam sebab akibat karena siapa saja yang berbuat baik cepat atau lambat akan mendapatkan kebahagiaan dan siapa saja yang berbuat jahat cepat atau lambat akan menderita.
Manusia sebagai makhluk hidup yang berubah paling depan memiliki kemampuan untuk tumbuh lebih cepat menjadi jiwa yang tinggi, menjadi jiwa yang semakin dekat dengan jiwa Tuhan yang lebih besar.
Kemampuan mencipta bahasa mendorong untuk berimajinasi.Pada tahap awal muncul kata-kata sebenarnya sesuai keadaan, kemudian berkembang mampu membuat kata-kata yang merupakan gambaran yang tidak sesuai keadaan, lalu muncullah kreasi yang bersifat karangan belaka.
Ada juga imajinasi itu yang di sebarluaskan kemudian menjadi mitos-mitos, hikayat, babad, alkisah, dongeng, dll.
Pada tahap berikutnya, manusia-manusia yang bertahan dengan konsep “keadaan sebenarnya” selalu melakukan penelitian-penelitian kemudian tercipta penemuan sebagai produk ilmu pengetahuan.
Pada sebagian orang imajinasi masih tampak nyata ,sehingga selalu berusaha melakukan pembenaran atas nama ilmu pengetahuan terhadap imajinasi dan kepercayaan yang dianutnya, padahal keduanya mempunyai jalan yang berbeda
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar