Tresnophobia
rasakan lingkaran kerinduan disetiap sakitnya...
jujurlah ada segumpal harapan disetiap keraguan...
tak perlu munafik tuk berkata tidak pada lidah...
bahkan topeng rembulan tak mampu tutup rupa
akal manusia tak cukup kuat tuk menipu rasa...
jujurlah ada segumpal harapan disetiap keraguan...
tak perlu munafik tuk berkata tidak pada lidah...
bahkan topeng rembulan tak mampu tutup rupa
akal manusia tak cukup kuat tuk menipu rasa...
jabang sungsang telah lahir
javanesia telah muncul dari dilema dilema adat dan undang-undang
kini terkuak suatu perbedaan
kisah cinta yang tak dirindukan
kemelekatan akan tafsir terbatas yang mutlak
entah setahu apa manusia mendalaminya
cintamu membunuh segala kehidupan
dimana cinta yang indah dan mesra
terubah oleh logika-logika kasar
gejolak akal,rasa, dan raga
bahkan kebijaksanaan dan kejujuran
kesombongan hingga ketulusan
semua menghitam-putihkan keadaan
terlampau iblis dan malekat berbalik
tak selamanya hitam akan gelap
dan putih akan terang
berilah keputusan wahai manusia
dimana cinta yang sesungguhnya cinta
hingga tak ada ketakutan akan cinta
hingga tertumpah segala kerinduan
wahai cinta yang sebenarnya cinta
mendekatlah keseluruh mata
mata hati yang tertutupi
tak lagi terikat kesucian
dan terkunci oleh kefanaan
hindarkan segala fatamorgana kejamakan
bahwa keEsaan tak dapat dipisahkan
entah apa sebutan dan julukan kalian
tetapkanlah perputarannya
bahwa tak ada kebenaran yang mutlak.
javanesia telah muncul dari dilema dilema adat dan undang-undang
kini terkuak suatu perbedaan
kisah cinta yang tak dirindukan
kemelekatan akan tafsir terbatas yang mutlak
entah setahu apa manusia mendalaminya
cintamu membunuh segala kehidupan
dimana cinta yang indah dan mesra
terubah oleh logika-logika kasar
gejolak akal,rasa, dan raga
bahkan kebijaksanaan dan kejujuran
kesombongan hingga ketulusan
semua menghitam-putihkan keadaan
terlampau iblis dan malekat berbalik
tak selamanya hitam akan gelap
dan putih akan terang
berilah keputusan wahai manusia
dimana cinta yang sesungguhnya cinta
hingga tak ada ketakutan akan cinta
hingga tertumpah segala kerinduan
wahai cinta yang sebenarnya cinta
mendekatlah keseluruh mata
mata hati yang tertutupi
tak lagi terikat kesucian
dan terkunci oleh kefanaan
hindarkan segala fatamorgana kejamakan
bahwa keEsaan tak dapat dipisahkan
entah apa sebutan dan julukan kalian
tetapkanlah perputarannya
bahwa tak ada kebenaran yang mutlak.
ya sedemikianlah kata pujangga
biarlah cinta bersemi bersama asa
tak perlu berharap tinggi kepada rindu
sbab rindu bukanlah lagi sebuah harapan,
namun ujung dari asa yang berkilau ria
biarlah hati tersenyum kepadanya
dan biarlah kecemburuan muncul sebagai tanda
pikiran yang mulai bergejolak dengan rasa
raga yang hanya mampu mewadahi segala kemesraan
sedemikian kecil kerinduan diantara kemesraan
masih mau mendefinisikan kata yang luas itu?
tak lagi mampu terucap mauput tersurat
biarlah embun-embun pagi menyegarkan setiap harinya
tak perlu berharap tinggi kepada rindu
sbab rindu bukanlah lagi sebuah harapan,
namun ujung dari asa yang berkilau ria
biarlah hati tersenyum kepadanya
dan biarlah kecemburuan muncul sebagai tanda
pikiran yang mulai bergejolak dengan rasa
raga yang hanya mampu mewadahi segala kemesraan
sedemikian kecil kerinduan diantara kemesraan
masih mau mendefinisikan kata yang luas itu?
tak lagi mampu terucap mauput tersurat
biarlah embun-embun pagi menyegarkan setiap harinya
Aku bersandar di pelukmu
Merangkai kisah begitu merdu
Tak terkaku hati merindu
Kala bersama dirimu
Masih tercuat keraguanku
Merangkai kisah begitu merdu
Tak terkaku hati merindu
Kala bersama dirimu
Masih tercuat keraguanku
Mengikis rasa berpalung waktu
Hingga saat masa tercipta
Engkau anugrah dari pencipta
Disana ada rasa cemburu
Begitu angkuh yakinku memburu
Bukan aku tak percaya
Bukan pula aku tak berkaca
Namun segala macam problema
Melamun sepi tanpa terbuka
Jujur tanpa topeng perias
Sbab yakinku sembunyi di semak ragu
Maka buatlah segalanya pantas
Agar sang cinta tak sekedar paras.
Hingga saat masa tercipta
Engkau anugrah dari pencipta
Disana ada rasa cemburu
Begitu angkuh yakinku memburu
Bukan aku tak percaya
Bukan pula aku tak berkaca
Namun segala macam problema
Melamun sepi tanpa terbuka
Jujur tanpa topeng perias
Sbab yakinku sembunyi di semak ragu
Maka buatlah segalanya pantas
Agar sang cinta tak sekedar paras.
Berikat dalam kerendahan
Meliku rasa yang terpendam
Bagai rintikan air hujan
Menatap sepi gelapnya malam
Rindu di asa sang jelaga cita
Memungut titik cerah paras cinta
Melamunkan sepi bertopeng mesra
Tikungan tajam kata hati yang lara
Bukan cinta yang sebenarnya cinta
Bukan pula rindu di relung asmara
Inilah rasa di dalam rasa mahkota
Dilanjutkan logika tanpa angkara
Masih bertopeng senyuman semesta
Meski dalam hati bertikung nestapa
Cinta dalam hati berkalung mata
Mata hati cinta yang selalu bertapa
Ini kisah bukan derita
Cukup disadar tanpa dilupa
Meliku rasa yang terpendam
Bagai rintikan air hujan
Menatap sepi gelapnya malam
Rindu di asa sang jelaga cita
Memungut titik cerah paras cinta
Melamunkan sepi bertopeng mesra
Tikungan tajam kata hati yang lara
Bukan cinta yang sebenarnya cinta
Bukan pula rindu di relung asmara
Inilah rasa di dalam rasa mahkota
Dilanjutkan logika tanpa angkara
Masih bertopeng senyuman semesta
Meski dalam hati bertikung nestapa
Cinta dalam hati berkalung mata
Mata hati cinta yang selalu bertapa
Ini kisah bukan derita
Cukup disadar tanpa dilupa
tujuan ada ketika sudah terdalami
bukan sekedar diketahui dan diingini
ataupun bayangan logika tanpa rasa meski berfikir
sbab gelombang logika fikir tak memenuhi ruang.
ketika berpikir, akulah yang berpikir
ketika aku berpikir, maka aku ada
ketika tak berfikir, maka bukan aku yang berfikir
ketika tak berfikir, maka aku tak ada
sebab untuk tak berfikir, aku harus berfikir
berfikir tuk tak berfikir...
maka khayal jika aku ada namun tak berfikir....
demikian pula engkau...
tak mungkin engkau berkata tak berfikir
jika engkau tak berfikir untuk mengatakannya...
bukan sekedar diketahui dan diingini
ataupun bayangan logika tanpa rasa meski berfikir
sbab gelombang logika fikir tak memenuhi ruang.
ketika berpikir, akulah yang berpikir
ketika aku berpikir, maka aku ada
ketika tak berfikir, maka bukan aku yang berfikir
ketika tak berfikir, maka aku tak ada
sebab untuk tak berfikir, aku harus berfikir
berfikir tuk tak berfikir...
maka khayal jika aku ada namun tak berfikir....
demikian pula engkau...
tak mungkin engkau berkata tak berfikir
jika engkau tak berfikir untuk mengatakannya...
bercengkrama kembali bersama cinta
mual dengan keangkuhannya yang buta
rasa penasaran yang tak terhalang akal
tak pasti syarat datang dan pergi
kesejatian yang di tempa berbagai kepentingan keindahan cinta dalam halusinasinya
membelai mesra jasad mati tak bernyawa
dimana ada cinta disana ada rindu
dimana ada rindu disana ada cemburu
cinta...cinta...dan cinta
rindu...rindu...dan rindu
ajarkan padaku pengganti variabel itu
menjadi kepastian yang tak ambigu
mual dengan keangkuhannya yang buta
rasa penasaran yang tak terhalang akal
tak pasti syarat datang dan pergi
kesejatian yang di tempa berbagai kepentingan keindahan cinta dalam halusinasinya
membelai mesra jasad mati tak bernyawa
dimana ada cinta disana ada rindu
dimana ada rindu disana ada cemburu
cinta...cinta...dan cinta
rindu...rindu...dan rindu
ajarkan padaku pengganti variabel itu
menjadi kepastian yang tak ambigu
_/\_Rahayu___________________
Komentar
Posting Komentar